Hari: 10 Mei 2025

Mengapa UU TNI Harus Dibatalkan? Ini Kata Koalisi Sipil ke MK

Mengapa UU TNI Harus Dibatalkan? Ini Kata Koalisi Sipil ke MK

Sejumlah organisasi masyarakat sipil yang tergabung dalam koalisi mengajukan permohonan uji materiil terhadap Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (UU TNI) ke Mahkamah Konstitusi (MK). Mereka mendesak agar sejumlah pasal dalam UU tersebut dibatalkan karena dinilai bertentangan dengan prinsip-prinsip demokrasi dan supremasi sipil. Lantas, apa saja poin-poin krusial yang menjadi landasan tuntutan koalisi sipil ini?

Salah satu argumen utama yang diajukan adalah terkait dengan perluasan kewenangan TNI di luar fungsi pertahanan negara. Koalisi sipil menyoroti pasal-pasal yang memberikan ruang bagi TNI untuk terlibat dalam berbagai urusan sipil, seperti penanganan terorisme, konflik sosial, hingga penertiban. Mereka berpendapat bahwa pelibatan TNI dalam ranah sipil berpotensi menggerus peran dan fungsi kepolisian serta melanggar prinsip pemisahan kekuasaan.

Selain itu, koalisi sipil juga menyoroti pasal-pasal yang dinilai tidak sejalan dengan semangat reformasi sektor keamanan. Mereka mengkhawatirkan adanya potensi kembalinya dwifungsi ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia) di masa lalu, di mana militer memiliki peran ganda dalam pertahanan dan sosial-politik. Menurut mereka, UU TNI yang berlaku saat ini belum sepenuhnya membatasi peran TNI pada fungsi pertahanan negara sebagaimana diamanatkan oleh konstitusi.

Isu lain yang menjadi perhatian adalah terkait dengan mekanisme pertanggungjawaban dan pengawasan terhadap TNI. Koalisi sipil menilai bahwa UU TNI belum secara efektif mengatur mekanisme pengawasan sipil yang kuat terhadap kinerja dan tindakan militer. Mereka mendorong adanya mekanisme yang lebih transparan dan akuntabel untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan dan pelanggaran hukum oleh anggota TNI.

Dalam permohonannya ke MK, koalisi sipil juga menekankan pentingnya menjaga profesionalisme TNI sebagai alat pertahanan negara. Mereka berargumen bahwa pelibatan TNI dalam urusan sipil dapat mengganggu fokus dan efektivitas TNI dalam menjalankan tugas utamanya menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dengan mengajukan uji materiil ke MK, koalisi sipil berharap agar Mahkamah Konstitusi dapat mengabulkan permohonan mereka dan membatalkan pasal-pasal dalam UU TNI yang dinilai bermasalah. Mereka meyakini bahwa langkah ini penting untuk memperkuat supremasi sipil, menjaga demokrasi, dan memastikan TNI tetap profesional dalam menjalankan fungsi pertahanannya. Putusan MK atas permohonan ini akan menjadi tonggak penting dalam reformasi sektor keamanan di Indonesia.

Mengenal FN57: Jenis Pistol Jarak Dekat Paling Ringan

Mengenal FN57: Jenis Pistol Jarak Dekat Paling Ringan

FN57 dikenal sebagai salah satu jenis pistol jarak dekat yang paling ringan di kelasnya. Bobotnya yang minimalis menjadikannya pilihan menarik bagi personel militer dan penegak hukum yang membutuhkan mobilitas tinggi tanpa mengorbankan daya tembak yang efektif pada jarak dekat. Sebagai sebuah jenis pistol, FN57 memiliki desain yang unik dan menggunakan amunisi khusus yang memberikan keunggulan tersendiri dalam pertempuran jarak dekat.

Salah satu keunggulan utama FN57 sebagai jenis pistol adalah bobotnya yang ringan. Dengan konstruksi polimer yang dominan, pistol ini secara signifikan lebih ringan dibandingkan dengan pistol-pistol lain dengan kapasitas magasin yang serupa. Hal ini memungkinkan penggunanya untuk bergerak lebih cepat dan mengurangi kelelahan saat membawa senjata dalam waktu yang lama. Ringannya pistol ini tidak mengurangi kekokohan dan keandalannya dalam penggunaan di lapangan menjadikannya salah satu senjata api yang mudah di bawa.

Selain bobotnya, FN57 juga terkenal dengan kapasitas magasinnya yang besar, biasanya 20 peluru. Kapasitas ini memberikan keunggulan signifikan dalam situasi pertempuran jarak dekat di mana tembakan beruntun mungkin diperlukan. Amunisi 5.7x28mm yang digunakan oleh jenis pistol ini juga memiliki karakteristik balistik yang unik, menawarkan penetrasi yang baik terhadap rompi pelindung lunak dan lintasan yang relatif datar pada jarak dekat hingga menengah.

Desain ergonomis FN57 juga menjadi nilai tambah sebagai jenis pistol yang dirancang untuk penggunaan taktis. Pegangan yang nyaman dan kontrol yang mudah dijangkau memungkinkan penembak untuk mempertahankan bidikan dengan baik dan melakukan pergantian magasin dengan cepat. Fitur-fitur ini berkontribusi pada efektivitas FN57 dalam pertempuran jarak dekat di mana kecepatan dan akurasi menjadi faktor penentu.

Meskipun dirancang sebagai jenis pistol jarak dekat, FN57 tetap menawarkan akurasi yang memadai untuk pertempuran pada jarak menengah. Kombinasi antara amunisi berkecepatan tinggi dan desain yang baik memungkinkan penembak untuk mengenai target dengan efektif. Penggunaan FN57 oleh berbagai unit militer dan penegak hukum di seluruh dunia menjadi bukti keandalan dan efektivitasnya sebagai senjata api dalam berbagai situasi taktis.