Hari: 5 Juni 2025

ATACMS: Rudal Jarak Jauh Ukraina, Mampu Serang Rusia

ATACMS: Rudal Jarak Jauh Ukraina, Mampu Serang Rusia

Ukraina telah menerima dan menggunakan rudal taktis jarak jauh, ATACMS (Army Tactical Missile System), yang menandai peningkatan signifikan dalam kemampuan militernya. Rudal-rudal ini, yang dipasok oleh Amerika Serikat, memberikan Ukraina jangkauan serangan yang jauh lebih besar. Penggunaan ATACMS telah mengubah dinamika konflik, memungkinkan serangan terhadap target-target penting di garis belakang musuh.

Kemampuan utama ATACMS terletak pada jangkauannya yang luas. Tergantung pada varian yang dipasok, rudal ini dapat menyerang target hingga ratusan kilometer jauhnya. Ini memungkinkan pasukan Ukraina untuk menargetkan pusat logistik, depot amunisi, pos komando, dan pangkalan udara jauh di dalam wilayah yang dikuasai Rusia, bahkan di wilayah Rusia itu sendiri.

Efektivitas ATACMS telah terbukti di medan perang. Beberapa laporan mengindikasikan bahwa rudal-rudal ini telah berhasil menghantam target-target bernilai tinggi yang sebelumnya berada di luar jangkauan artileri konvensional Ukraina. Keberhasilan ini memaksa pasukan Rusia untuk merelokasi aset-aset penting mereka ke posisi yang lebih jauh, mempersulit rantai pasokan.

Penggunaan ATACMS juga memiliki dampak psikologis yang signifikan. Ancaman serangan jarak jauh dari rudal presisi ini meningkatkan tekanan pada pasukan Rusia. Mereka kini harus mempertimbangkan bahwa tidak ada lokasi yang sepenuhnya aman di wilayah yang berada dalam jangkauan ATACMS, bahkan jauh di belakang garis depan.

Keputusan Amerika Serikat untuk memasok ATACMS ke Ukraina merupakan langkah yang sangat dipertimbangkan. Awalnya ada kekhawatiran tentang potensi eskalasi konflik jika rudal ini digunakan untuk menyerang wilayah Rusia secara langsung. Namun, desakan Ukraina untuk mendapatkan kemampuan serangan jarak jauh akhirnya membuahkan hasil.

Integrasi ATACMS ke dalam sistem peluncuran HIMARS (High Mobility Artillery Rocket System) yang sudah dimiliki Ukraina juga menjadi keunggulan. HIMARS adalah sistem peluncuran yang sangat mobilitas dan terbukti efektif, sehingga memungkinkan Ukraina untuk dengan cepat mengerahkan dan meluncurkan rudal ini dari berbagai lokasi.

Meskipun ATACMS memberikan keuntungan taktis yang jelas bagi Ukraina, pasokan rudal ini terbatas. Ukraina terus mendesak sekutu Baratnya untuk menyediakan lebih banyak sistem senjata jarak jauh. Ketersediaan yang lebih besar akan semakin memperkuat kemampuan Ukraina untuk mempertahankan diri dan melancarkan serangan balasan yang efektif.

Latihan Bersama Marinir: Menjaga Sinergi dengan Angkatan Laut Dunia

Latihan Bersama Marinir: Menjaga Sinergi dengan Angkatan Laut Dunia

Korps Marinir Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) secara aktif terlibat dalam berbagai Latihan Bersama Marinir dengan angkatan laut negara-negara sahabat. Kegiatan ini bukan hanya sekadar ajang unjuk kekuatan, tetapi merupakan platform krusial untuk meningkatkan profesionalisme prajurit, berbagi pengetahuan taktis, serta memperkuat sinergi dan hubungan diplomatik militer di tingkat global. Dalam era keamanan maritim yang semakin kompleks, kerja sama internasional menjadi kunci untuk menghadapi tantangan bersama.

Salah satu Latihan Bersama Marinir yang rutin diikuti oleh Korps Marinir Indonesia adalah Carat (Cooperation Afloat Readiness and Training) dengan Angkatan Laut Amerika Serikat. Latihan ini berfokus pada berbagai skenario, mulai dari operasi amfibi, patroli maritim, penanggulangan terorisme di laut, hingga bantuan kemanusiaan dan penanggulangan bencana. Selain Carat, Marinir Indonesia juga berpartisipasi dalam pelatihan multinasional berskala besar seperti Komodo Exercise, yang melibatkan puluhan negara di kawasan Indo-Pasifik, dan Cobra Gold dengan Thailand serta Amerika Serikat.

Partisipasi dalam Latihan Bersama Marinir ini memberikan banyak manfaat. Prajurit Marinir Indonesia mendapatkan kesempatan untuk menguji doktrin dan prosedur operasional mereka dalam lingkungan yang berbeda, serta mempelajari teknik-teknik baru dari pasukan Marinir negara lain. Hal ini tidak hanya meningkatkan kemampuan tempur individual, tetapi juga memperkuat interoperabilitas antar-angkatan laut, yang sangat penting dalam operasi multinasional seperti misi perdamaian PBB atau respons bencana berskala besar. Misalnya, pada latihan pendaratan amfibi dalam kerangka “Latihan Bersama Marinir Amphibious Exercise 2024” dengan Marinir Australia di perairan lepas pantai Jawa Timur pada hari Kamis, 18 April 2024, pukul 09.00 WIB, puluhan kendaraan amfibi dikerahkan, menunjukkan koordinasi yang baik antar kedua negara.

Kerja sama melalui Latihan Bersama Marinir juga berperan penting dalam mempererat hubungan antarnegara. Pertukaran budaya dan pengalaman di antara prajurit dari berbagai latar belakang menciptakan pemahaman yang lebih baik dan membangun kepercayaan. Ini sangat vital dalam menjaga stabilitas kawasan dan mempromosikan perdamaian. Dengan terus berpartisipasi aktif dalam latihan-latihan ini, Korps Marinir Indonesia menegaskan posisinya sebagai kekuatan maritim yang disegani dan mitra strategis yang handal di kancah internasional.

Theme: Overlay by Kaira Extra Text
Cape Town, South Africa