Akademi Militer (Akmil) bukan hanya tempat melatih fisik, tetapi juga lembaga pendidikan tinggi yang mencetak perwira profesional. Kurikulum dan Sistem Pendidikan di Akmil dirancang secara holistik untuk membentuk taruna menjadi pemimpin militer yang cerdas, tangguh, dan berintegritas. Mereka tidak hanya belajar tentang perang, tetapi juga tentang ilmu pengetahuan dan kepemimpinan yang luas.
Pendidikan di Akmil berlangsung selama empat tahun, setara dengan jenjang strata satu (S1). Kurikulum dan Sistem Pendidikan ini menerapkan sistem pengajaran, pelatihan, dan pengasuhan (Jatping). Taruna tinggal di asrama, menjalani rutinitas yang sangat terstruktur dan disiplin, membentuk karakter serta etos kerja militer sejak dini.
Aspek pengajaran di Akmil mencakup berbagai disiplin ilmu. Taruna akan mempelajari ilmu-ilmu dasar militer seperti taktik pertempuran, strategi militer, persenjataan, dan manajemen logistik. Selain itu, mereka juga dibekali dengan pengetahuan umum seperti sejarah, geografi, hukum, psikologi, dan bahkan bahasa asing, seperti bahasa Inggris.
Kurikulum dan Sistem Pendidikan di Akmil juga sangat menekankan aspek pelatihan fisik dan kemiliteran. Latihan baris-berbaris, menembak, bela diri militer, hingga survival di medan tempur adalah bagian integral dari pendidikan harian. Tujuannya adalah membangun ketahanan fisik, mental, dan keterampilan tempur yang prima pada setiap taruna.
Aspek pengasuhan di Akmil fokus pada pembentukan karakter dan kepribadian taruna. Nilai-nilai Sapta Marga, Sumpah Prajurit, dan Delapan Wajib TNI ditanamkan secara mendalam. Pembinaan moral, etika, dan kepemimpinan diterapkan melalui interaksi langsung dengan perwira pengasuh, menciptakan jiwa korsa dan loyalitas tinggi.
Taruna Akmil terbagi dalam beberapa program studi (prodi) sesuai dengan korps di TNI AD, seperti infanteri, kavaleri, artileri, zeni, perhubungan, dan lain-lain. Setiap prodi memiliki spesialisasi kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan dan fungsi korps tersebut, memastikan lulusan memiliki keahlian sesuai bidangnya.
Setelah menyelesaikan pendidikan selama empat tahun, taruna Akmil akan dilantik menjadi seorang Letnan Dua (Letda). Mereka juga akan memperoleh gelar sarjana terapan pertahanan (S.Tr.Han) dari institusi ini, menunjukkan bahwa pendidikan di Akmil setara dengan pendidikan tinggi pada umumnya.
